Powered By Blogger

Selasa, 27 April 2010

Dalam Lindungan Alloh

Dalam Lindungan Allah

“Berada dalam lindungan Allah tentu menyenangkan. Kita dapat merasakan tangan kasih-Nya membimbing dan membela umat-Nya” (Mazmur 21:1-16)

Syarat-syarat apa yang harus dipenuhi agar kita diluputkan dari segala kejahatan?
1.Berharap dan mengandalkan Tuhan (ayat 1-2)
Kalau saudara berharap dan mengandalkan Tuhan, maka engkau akan berkata, “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai!”
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yes. 40:31)

2.Hati yang melekat kepada Tuhan (ayat 14)
Orang yang hatinya melekat pada Tuhan adalah orang yang hidup intim dengan Tuhan. Mengapa bisa intim? Karena ia mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan.
Kunci sukses di tahun ini adalah saudara harus lebih mengasihi Tuhan. Orang yang mengasihi Tuhan pasti intim dengan Tuhan. Hatinya melekat kepada-Nya. Ia pasti percaya kepada Tuhan. Tindakan percaya adalah berharap dan mengandalkan Tuhan.

Beberapa waktu lalu, saya baca di Harian Kompas, “Kiat pengusaha: Harus Kreatif Kalau Mau Selamat!”. Saya tersentak! Pertanyaan mendasar adalah kreatif yang mereka maksud adalah kreativitas siapa? Sebab, the Creator itu adalah Tuhan sendiri. Berarti kreativitas tersebut diberikan sendiri oleh Tuhan.

Kita harus menyadari bahwa ahli ilmu apa pun tidak mampu menjawab masalah di tahun ini. Mengapa berkata demikian? Sebab hanya hikmat Tuhan yang mampu menjawabnya. Saya tahu saudara-saudara sedang diberi hikmat tersebut. Saudara tinggal sungguh-sungguh pada Tuhan, mengasihi Dia dengan kasih mula-mula, intim dengan-Nya serta hati yang melekat pada-Nya. Karena itu, bila engkau percaya, berharap dan mengandalkan Tuhan, maka urapan itu langsung di-‘on’-kan. Saudara akan diberi pemikiran brilliant. Intinya, Tuhan memberitahu kita bahwa cara-cara lama sudah tidak dapat dipakai lagi. Cara-cara lama, seperti 1 + 1 = 2, tidak akan berlaku lagi. Mengapa? Sebab bisa terjadi 1 + 1 = 4.

Barangkali ada yang berkata mana mungkin? Tentu saja mungkin, karena Tuhan sendiri yang membuatnya mungkin. Kuncinya apa? Percaya saja! Saya ingat Abraham, bapa orang beriman. Kalau saudara membaca Kejadian 15:6, disebutkan, Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

Kalau saudara percaya seperti Abraham, maka saudara adalah orang benar. Dan, apa yang saudara lakukan akan dianggap sebagai kebenaran. Dalam bahasa Ibrani, iman menggunakan kata aman. Aman berarti bertekun dan mempercayai dengan menyatakan kesetiaan yang bersifat mutlak. Iman Abraham adalah iman yang terarah, taat dan tetap bertekun.

Percaya berarti hati kita tertuju kepada-Nya dan kita menaatinya. Meskipun tidak masuk akal, akan tetapi kita melakukan dengan ketaatan dan ketekunan terus-menerus. Percaya yang dimaksud bukan berarti hari ini percaya, besok tidak percaya, lusa kurang percaya, dst. Marilah kita konsisten dan terus taat serta mengarahkan hati kita kepada Tuhan. Amin!

MeMuJa-MU

zwani.com myspace graphic comments
Graphics for Islam Comments

^mOtIvAsI IsLaM^

Tidak pernah ada kata gagal bagi setiap muslim yang tawwakal yang ada adalah"keberhasilan yang diberikan Allah berbeda dengan yang kita inginkan tidak semua yang menurut kita baik, baik juga menurut Allah"^_^